Sejarah
Keberadaan batik tulis Wukirsari memang bermula dari tradisi yang telah berumur ratusan tahun. Sejarah batik tulis Wukirsari tidak lepas dari keberadaan dua makam kerabat Kraton Yogyakarta dan Surakarta, yang dibangun di wilayah tersebut pada tahun 1600-an. Kedua makam tersebut adalah Pasareyan (makam) Giriloyo dan Makam Raja-raja Mataram. Ketika kerabat kraton berziarah ke kedua makam tersebut, terjadilah interaksi antara mereka dengan penduduk sekitar. Seiring dengan interaksi tersebut, diajarkan pula keahlian membatik, sehingga akhirnya penduduk Desa Wukirsari dapat memenuhi kebutuhan batik kraton.
Keahlian tersebut ternyata tetap lestari hingga ratusan tahun kemudian. Sampai sekarang, membatik telah menjadi bagian tradisi penduduk Wukirsari, sekaligus menjadi mata pencaharian sebagian besar kaum perempuannya. Untuk mewadahi aktivitas membatik tersebut, didirikanlah kelompok-kelompok batik yang kemudian bergabung menjadi sebuah paguyuban yang diberi nama Paguyuban Batik Tulis Giriloyo.
Paguyuban Batik Tulis Giriloyo merupakan wadah dari kelompok-kelompok batik tulis di Desa Wukirsari. Paguyuban ini terdiri dari 12 kelompok batik tulis yang berada di Dusun Karang Kulon, Giriloyo, dan Cengkehan. Keduabelas kelompok batik tersebut adalah Batik Bima Sakti, Berkah Lestari, Bima Sakti, Giri Indah, Batik Giriloyo, Sekar Arum, Sekar Kedhaton, Sido Mukti, Sri Kuncoro, Suka Maju, Sungging Tumpuk, dan Pinggir Gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar